DAMASKUS - Pasukan Suriah menyerbu wilayah pinggiran kota Damaskus, atau lebih tepatnya di wilayah Douma. Sementara tank pasukan pemerintah dikabarkan menyerang kelompok anti-pemerintah di Deraa.
Bus berisi pasukan pemerintah yang dilengkapi dengan peralatan perang langsung merangsek masuk wilayah Douma. Di wilayah ini, kelompok pro-demokrasi terus melakukan unjuk rasa dan berusaha memasuki Ibukota Damaskus selama dua pekan terakhir.
Namun upaya kelompok justru berujung pada aksi represif pasukan Suriah. Mereka melepaskan tembakan ke arah para pengunjuk rasa dan menyebabkan kematian yang menurut laporan kelompok HAM mencapai ratusan orang yang tewas. Demikian diberitakan Associated Press, Rabu (27/4/2011).
Selama Selasa 26 April, sekira dua ribu pasukan telah dikerahkan di wilayah Douma. Pasukan Republik yang loyal terhadap Presiden Bashar Assad ini langsung melakukan pemeriksaan ketat terhadap warga.
Assad dikabarkan mengerahkan Divisi Brigade Mobil yang dikomandoi oleh adiknya Maher, untuk memasuki wilayah Deraa pada hari Senin 25 April. Pasukan ini ditugaskan untuk mengatasi aksi demonstrasi yang menginginkan kebebasan politik dan menuntut penanganan atas korupsi yang merebak di negara itu.
Suriah diperintah oleh Keluarga Assad sejak ayah dari Bashar Assad yakni Hafez al-Assad mengambil alih kekuasaan di negara tersebut lewat kudeta di tahun 1970. Bashar sendiri menggantikan peran ayahnya pada tahun 2000 silam dan terus didera krisis ekonomi.
Kritik internasional terhadap Assad yang bertindak represif kepada pengunjuk rasa sempat mereka. Namun protes tersebut kembali merebak setelah 100 pengunjuk rasa tewas diserang pasukannya pada hari Jumat 22 April lalu.
Pemerintahan barat mendesak Suriah untuk menghentikan aksi kekerasan, sementara Amerika Serikat (AS) menjajaki pemberian sanksi baru terhadap Suriah.
Bus berisi pasukan pemerintah yang dilengkapi dengan peralatan perang langsung merangsek masuk wilayah Douma. Di wilayah ini, kelompok pro-demokrasi terus melakukan unjuk rasa dan berusaha memasuki Ibukota Damaskus selama dua pekan terakhir.
Namun upaya kelompok justru berujung pada aksi represif pasukan Suriah. Mereka melepaskan tembakan ke arah para pengunjuk rasa dan menyebabkan kematian yang menurut laporan kelompok HAM mencapai ratusan orang yang tewas. Demikian diberitakan Associated Press, Rabu (27/4/2011).
Selama Selasa 26 April, sekira dua ribu pasukan telah dikerahkan di wilayah Douma. Pasukan Republik yang loyal terhadap Presiden Bashar Assad ini langsung melakukan pemeriksaan ketat terhadap warga.
Assad dikabarkan mengerahkan Divisi Brigade Mobil yang dikomandoi oleh adiknya Maher, untuk memasuki wilayah Deraa pada hari Senin 25 April. Pasukan ini ditugaskan untuk mengatasi aksi demonstrasi yang menginginkan kebebasan politik dan menuntut penanganan atas korupsi yang merebak di negara itu.
Suriah diperintah oleh Keluarga Assad sejak ayah dari Bashar Assad yakni Hafez al-Assad mengambil alih kekuasaan di negara tersebut lewat kudeta di tahun 1970. Bashar sendiri menggantikan peran ayahnya pada tahun 2000 silam dan terus didera krisis ekonomi.
Kritik internasional terhadap Assad yang bertindak represif kepada pengunjuk rasa sempat mereka. Namun protes tersebut kembali merebak setelah 100 pengunjuk rasa tewas diserang pasukannya pada hari Jumat 22 April lalu.
Pemerintahan barat mendesak Suriah untuk menghentikan aksi kekerasan, sementara Amerika Serikat (AS) menjajaki pemberian sanksi baru terhadap Suriah.
