ilustrasi
JAKARTA – Banyaknya aksi terorisme belakangan ini tak lepas dari kondisi masyarakat yang kian menurun secara ekonomi. Akibatnya, mereka nekat meledakkan bom setelah mendapat iming-iming menggiurkan.
“Mereka nekat meledakkan bom karena dijanjikan akan bertemu 77 bidadari, masuk surga, dan kebutuhan keluarga dipenuhi,” kata mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional
“Mereka nekat meledakkan bom karena dijanjikan akan bertemu 77 bidadari, masuk surga, dan kebutuhan keluarga dipenuhi,” kata mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional
Muladi berpendapat, faham radikalisme seperti ini akan membuat Indonesia semakin kacau bila didiamkan. “Saya heran dengan aksi ini, saya harap dapat diselesaikan dengan deradikalisasi,” tandasnya.
Sejak tahun 2000 silam, lanjut Muladi, sedikitnya 40 peristiwa ledakan bom telah terjadi di Indonesia. Karena itu, pemerintah harus menyikapi serius permasalahan ini. Sebab, jika dibiarkan kerukunan dan kedamaian di Indonesia menjadi terancam.
“Pemerintah harus konsolidasi total menyikapi ini. Karena, kekerasan konflik antar golongan sudah semakin meluas. Bahkan, sudah ada yang berani bilang kalau Presiden itu kafir karena tak menjalankan syariat Islam,”