Musik Rock Kembali Berkibar

image
BAGI yang dibesarkan di era 90an, pemuda-pemudi yang menyukai musik rock tak akan lepas dengan nama Powerslaves. Mereka kembali mengulang kejayaannya mengibarkan musik rock yang kian lama terpendam dimakan jaman.
Band asal Semarang ini melepas energi secara maksimal dalam konser tunggalnya bertajuk ”Semarang Ku Datang” dalam rangka perayaan dua dekadenya di Lapangan Tri Lomba Juang Semarang, Sabtu (23/4). Ratusan penonton dari segala usia datang untuk memberi hormat empat rocker senior itu yakni Heydi Ibrahim (vokal), Anwar Fatahilah (bas), Wiwiex Soedarno (kibor), dan Acho Jibrany (gitar) dengan pemain drum additional asal Semarang, Agung Yudha.

Total 20 lagu dibawakan dengan suasana nostalgia dan kegembiraan. Melodi gitar dimainkan, suara lengkingan khas Heydi membuka konsernya dengan "Lagu Semarang". Tanpa dikomando, penonton antusias untuk turut bernyanyi bersama. Acho yang tangan kanannya diperban karena terluka akibat kecelakaan, tak membuat penampilannya berkurang. Malah justru, dengan garangnya memainkan 'lick-lick' gitar dengan lincah.
Dilanjutkan dengan "Impian", "Matahari" dan "Berdua Satu Tujuan" mewakili masa-masa nostalgia mulai dari album "Metal Kecil" (1995), "Metal Kartun" (1996) hingga "Kereta Rock N Roll" (1998). Ada satu singgel baru yang dibawakan yakni "Jangan Kau Mati" yang meredakan hingar bingar rock ala 'Guns N Roses'-nya itu.  Pada penampilannya malam itu selain memotong tumpeng di panggung sambil bersujud untuk doa, ulang tahun ke 20-nya ini menyisakan para Slavers (sebutan fans Powerslaves) untuk tetap bersenandung.
Dilanjutkan dengan kejutan dalam lagu "Obsesi" yang menampilkan seorang fans bernama Wahyu Wibnov (26) yang telah mendengarkan Powerslaves sejak kelas 6 SD. Impiannya untuk bernyanyi bersama di panggung pun terpenuhi. Setelah memainkan "Bayang" dan "Pulang" tak terasa belasan lagu sudah dimainkan. Sebagai pamungkas, Powerslaves mengakhiri konsernya itu dengan lagu "Metal Kecil" yang menjadi koor yang membahana.