Shutterstock Ilustrasi
Seks merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Seperti halnya aktivitas makan, Anda bisa merasa "kelaparan" ataupun terkadang merasa bosan dengan aktivitas seksual.
Tak heran bila konselor seks ternama dari Amerika, Ian Kerner, dalam sebuah catatannya pernah menegaskan, seseorang perlu mencukupi kebutuhan seks yang sehat, seperti halnya memenuhi angka kebutuhan "nutrisi" yang direkomendasikan setiap hari.
Kerner menganjurkan, seseorang setidaknya harus melakukan seks sekali dalam seminggu. Kenapa? Menurut konselor yang juga anggota American Association for Marriage and Family Therapy itu, apabila pasangan tidak melakukan aktivitas seksual dalam waktu lama, hubungan mereka menjadi sangat rentan terhadap amarah, perselisihan, pengkhianatan, bahkan bisa berujung pada perceraian.
"Saya percaya bahwa seks menyangkut banyak hal. Ini adalah lem yang membuat kita bisa terus lengket. Tanpa seks, pasangan hanya akan menjadi dua sahabat terbaik atau hanya teman bertengkar di kamar. Ketika Anda terjebak dalam seks yang membosankan, kadar testosteron Anda akan menurun, dan Anda menjadi terbiasa untuk tidak melakukannya. Melakukan seks seminggu sekali dapat membuat Anda tetap terjaga dan terpelihara," ungkap Kerner.
Namun, Kerner mengingatkan, seks rutin seminggu sekali saja tidaklah cukup. Seseorang bisa terjebak dalam kebosanan bila tidak memiliki rencana atau miskin variasi dalam aktivitas seks.
"Seks itu seperti makanan, jika Anda terus-terusan menyantap menu yang sama, tidak hanya akan bosan; Anda juga akan terhambat dalam memenuhi kebutuhan vital," ungkap penulis buku She Comes First dan Love in the Time of Colic itu.
Untuk menghindari jebakan rutinitas, lanjut Kerner, setiap pasangan sebisa mungkin harus dapat memenuhi beragam jenis "nutrisi" dalam kehidupan seks. Seperti halnya piramida makanan, Kerner memaparkan, setidaknya ada enam kategori seks yang berbeda yang harus dilakukan untuk mencegah kejenuhan.

