Nyaman Berbelanja Sex Toys

Jakarta - Beberapa pasangan ingin membumbui kehidupan seks mereka agar tetap hot dan mesra. Untuk memulainya bisa menggunakan mainan seks. Terkadang, kapanpun, rintangan awal terbesar adalah menuju tempat penjualannya.

Pertama kali mengunjungi dan menjelajahi toko yang khusus menjual mainan seks adalah hal yang menakutkan. Namun selalu ada cara untuk membuat nyaman, bahkan bisa dibilang akan sangat menyenangkan.
Berikut tips dari sheknows.com agar si pemalu berani membeli sex toys.

1. Pergi Bersama Kekasih atau Sahabat
Pergi bersama sahabat atau rekan jauh lebih nyaman, karena ada teman yang ikut membantu memilih. bisa jadi Anda ingin memberikan kejutan kepada kekasih atau dapat juga memilih jenis barang 'terdahsyat' secara bersama-sama.

2. Nyamanlah Saat Berbelanja

Lokasi toko tidaklah berada di daerah sangat lusuh. Jika Anda merasa tidak tenang selama jalan dari mobil menuju ke pintu toko, itu bukanlah pertanda baik sebagai hal yang menyenangkan.

3. Menghitung Dana
Ini bukanlah sekadar lelucon. Jika benar-benar menginginkan waktu yang menyenangkan saat tiba di rumah, Anda tak ingin bekerja keras karena menyesal telah menghabiskan uang terlalu banyak. Ada cara yang lebih menyenangkan dengan mengecek harga dari barang yang ingin dibeli.

4. Bicarakan
Sebelum pergi ke suatu tempat, biasakan untuk membicarakannya lebih dahulu. Memulai dengan bertanya kepada kekasih Anda tentang sex toys apa yang lebih disukainya.

5. Mencari Informasi dari Beberapa Toko
Jika ingin terhindar dari toko penjual mainan seks yang mahal, cobalah belanja online. Ini merupakan metode aman, dan memberikan informasi lengkap dan pribadi. Meski jika tak menginginkan membelinya secara online, melalui pencarian dari internet tentang sex toys dapat memberikan tingkat kenyamanan dan mendapatkan kepastian sehingga mengurangi risiko.

6. Bersenang-senanglah
Merupakan hal lumrah jika Anda akan dihinggapi rasa gugup saat pertama kali menuju toko penjualan sex toys. Tetapi sekali pergi, bisa jadi Anda mendapati diri sendiri untuk terus menerus mencari alasan untuk kembali.